59 TAHUN KAHMI KONSOLIDASI UNTUK INDONESIA MAJU.
Masihkah Segaris Cita-Cita Proklamasi 1945 dengan HMI 1947 dan KAHMI 1966 ??
Dr.Abidinsyah Siregar
Dewan Etik KAHMI 2022-2025 Ketua PMN KAHMI 2009-2012
59 Tahun Kahmi ditahun 2025, menegaskan Konsolidasi untuk Indonesia Maju.
Untuk organisasi Kader dan Perjuangan, KONSOLIDASI adalah kekuatan dan energi. Dan ketika ini diangkat kembali apa yang sedang terjadi?.
Kelahiran KAHMI 59 Tahun yang lalu adalah jawaban atas tantangan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pada HUT nya menyatakan “Bubarkan HMI”. Dipa Nusantara (DN) Aidit Ketua CC PKI menyerukan pembubaran HMI pada perayaan 45 tahun PKI di Stadion Istora Senayan Jakarta, 28 September 1965, dengan dalih menyeleweng dari garis revolusi.
Ancaman Pembubaran HMI menjadikan TNI dan HMI semakin teguh untuk mengawal NKRI dan Dasar Negara Pancasila. Kepala Staf TNI AD Jenderal Ahmad Yani menegaskan “langkahi mayat kami sebelum bubarkan HMI”.
HMI adalah Himpunan Mahasiswa Islam yang didirikan 5 Februari 1947 oleh Lafran Pane dan 14 rekannya di STI Jogyakarta yang sekarang bernama Universitas Islam Indonesia (UII).
Menurut para pendiri, berdirinya HMI dimotivasi adanya wadah bagi mahasiswa Islam di Indonesia untuk berdiskusi, belajar, dan berjuang bersama mengisi Kemerdekaan paska Proklamasi.
Melalui kader-kader yang berkualitas dan berintegritas, diharap menjadi pemimpin dan pelopor dalam pembangunan masyarakat dan negara sesuai cita-cita Proklamasi 1945.
HMI pasang badan sejak awal Kemerdekaan RI untuk mengawal cita-cita para Proklamator Kemerdekaan RI.
Dalam perjalanan nya tidak mudah. Berhadapan dengan birahi politik yang tinggi dari para penyelenggara negara, abai terhadap Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sampailah pada upaya rebutan kekuasaan dan de-ideologi Pancasila, dengan membangun pemaknaan bahwa kelima sila bisa diperas menjadi trisila dan jika diperas lagi menjadi ekasila yaitu Sosialisme/ Materialisme Indonesia. Yang jelas merupakan bayang-bayang ideologi Komunis Sovyet maupun RRCina.
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), lahir dari rahim perjuangan panjang kader HMI yang telah menyelesaikan masa studinya namun tetap ingin berkontribusi terhadap umat dan bangsa melalui wadah yang lebih luas dan terorganisir.
KAHMI didirikan pada 17 September 1966 bertepatan dengan Kongres VIII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Solo, Jawa Tengah. Kota basis Partai Komunis Indonesia (PKI) ketika itu.
Visi KAHMI adalah “Terbinanya alumni HMI yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan mancanegara, yang berperan aktif dalam pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT”.
59 Tahun alumni HMI terorganisir dan berkiprah pada berbagai peran sosial, profesional, birokrat, pengusaha, politisi yang signifikan dalam jumlah dan peran.
Pertanyaan besar hari ini, apakah penyelenggaraan Pemerintahan dan Kemasyarakatan berjalan diatas prinsip tatakelola Good Govvernance yang meliputi partisipasi, transparansi, akuntabilitas, responsivitas, efektifitas dan efisiensi, keadilan dan kesetaraan, tanggung jawab, dan penegakan hukum yang adil. Prinsip-prinsip mana merupakan wujud Pemerintahan yang bersih, melayani masyarakat secara prima, dan memiliki visi strategis yang jelas untuk kesejahteraan bersama.
Jika warga Himpunan ditanya, dan jawabannya BELUM.
Tentu ada masalah dalam tata kelola Pemerintahan. Dan alumni HMI/ Kahmi boleh jadi bahagian dari masalah itu..
Maka adalah tepat pemilihan Tematis 59 Tahun Kahmi yaitu “Konsolidasi KAHMI Untuk Indonesia Maju”.
Konsolidasi apa?.
Dimulai dengan Kembali kepada khittah kelahiran HMI 1947 dan berdirinya KAHMI 1966.
Selanjutnya, menyerukan komitmen teguh untuk melaksanakan sepenuhnya pesan Konstitusional UUD 1945 sebagai tanggungjawab atas terwujudnya Masyarakat Adil dan Makmur yang diridhoi Allah SWT..
Selamat Milad 59 KAHMI.