Jakarta – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menjalin kerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam upaya memperkuat program pembangunan dan penguatan keluarga, kependudukan, serta keluarga berencana bagi pekerja migran Indonesia dan keluarganya.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Kemendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji, dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding, pada Kamis (6/3/2025) di Aula K.H. Abdurrahman Wahid, Gedung KPPMI/BP2MI, Jakarta Selatan.
Nota Kesepahaman ini mencakup beberapa poin utama, antara lain: Penguatan layanan keluarga pekerja migran, terutama bagi keluarga rentan, lansia, anak-anak, dan remaja. Edukasi kesehatan reproduksi bagi pekerja migran dan keluarganya. Pembangunan Kampung Keluarga Berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja migran. Berbagi data dan informasi, sosialisasi bersama, serta bentuk kerja sama lain yang disepakati.
Wakil Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, yang hadir mewakili Menteri Wihaji, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya dalam pemberantasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
“Pekerja migran adalah pahlawan devisa. Oleh karena itu, kesejahteraan keluarga mereka harus tetap terjaga, agar pembangunan keluarga yang berkualitas dapat terus berlanjut. Kami berharap kerja sama ini bisa memberikan dampak positif bagi pekerja migran dan keluarganya,” ujar Wamen Isyana.
Dengan adanya sinergi antara Kemendukbangga dan KPPMI, diharapkan negara semakin hadir dalam memberikan pelindungan bagi pekerja migran, baik sebelum, selama, maupun setelah mereka bekerja.
